Sabtu, 10 September 2011

PLANOLOGI UNDIP 2010

SOLID !!

TEKNIK

adat, sistem ?
ospek? pmb? prosesi?
hmm tahun ini namanya berubah. .
BIMBINGAN
sepertinya suasana kampus awal ajaran baru tahun ini terasa berbeda
just reminder, JANGAN MANJA KALO MAU MASUK TEKNIK !
teknik itu harus kuat, sekalipun itu cewe.
bukan hanya pekerjaannya nanti,
tapi dalam perkuliahan juga.
kita diruntut menjadi WONDER WOMAN.
yang ada, ya di nikmati, di jalanin, seru, dan bakal ada pengalaman tersendiri kok.
lihat aja apa yang akan mereka jalanin di 4tahun selama belajar di teknik tanpa adanya pelatihan mental . .
di teknik itu dikenalin yg namanya teamwork karena kita pasti bekerja kelompok, entah dalam tugas tugas, maupun dalam dunia pekerjaan nanti, disitu kita harus kenal semua angkatan, senior maupun junor, HARUS ! kenapa? krena fungsinya untuk mencar LINKAGE atau relasi di dunia pekerjaan kelak setelah kita lulus. .
dan masi bnyak lagi fungsi ospek menurut saya. . .
sedikit gemes dengan angkatan yg baru masuk ini, , ,
ya bagaikan penggguni baru yang tidak mau bersosialisasi dengan penghuni lama
harapan saya, semoga BIMBINGAN tahun ini berhasil dan menciptakan generasi yang membanggakan negara.

Minggu, 17 Juli 2011

International Young Planners Forum

yes.. IYPF we called it,
i was attending the second IYPF Yogyakarta, July 13-14th 2011.

all speakers are from Indonesia, Malaysia, Singapore, and Australy.
that was so amazing attractive and clever speaker. and attending by more than 100 young planners around the asia-pasific.
it makes my mind open , that the global city planning should be combine and make the best for human living.
thats why i love being the young planner for making the comfortable city, expecially in Indonesia itself...

Senin, 13 Juni 2011

Juni

lama juga ga posting blog,
yeaaaahhh
blognya kepake juga akhirnya untuk tugas Teknik Komunikasi
sebenarnya blog ini hanya 1 laman yang isinya tentang tugas tugasku selama di Plano Undip,
karena tugas tekkom sudah menumpuk di bawah bawah, oleh karena itu saya membuat laman baru khursus mata kuliah spesial, yakni Teknik Komunikasi :)

untuk mengetahui lebih banyak tentang tugas2 TekKom saya, sok atuh silahkan buka Laman Tugas Teknik Komunikasi, 
Check it out !!

Minggu, 29 Mei 2011

SURVEY KEPENDUDUKAN

kalo postingan yang kemaren2 kan survey geoling, itu kecamatan Tugu kota Semarang
nah tapi untuk tugas besar Kependudukan ini, sua trveynya ke kecamatan Sayung, kab. Demak.
kota tetangga, sama sama pesisir yang panas dan gerah banget,,,
berikut profil Kota Demak yang kami dapatkan dari BPS setempat :)


PROFIL WILAYAH STUDI [Kec. Sayung]
Keadaan Geografi
·         Letak Geografi
Kecamatan Sayung merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Demak. Sebelah utara wilayah ini berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Karangtengah, seblah selatan berbatasan dengan Kecamatan Mranggen, serta sebelah barat berbatasan dengan Kota Semarang. Jarak terjauh dari barat ke timur adalah sepanjang 8 km dan dari utara ke selatan sepanjanbg 16 km. Jarak ke Ibukota Demak 29 km, sedangkan ke kecamatan sekitar adalah ke Kecamatan Karang tengah  8 km, Kecamatan Mranggen 10 km  dan ke Kecamatan Karangawen 15 km.
·         Luas Penggunaan Lahan
Secara administratif luas wilayah Kecamatan Sayung adalah 78,80 km², terdiri atas 20 desa. Sebagai daerah agraris yang sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian, wilayah Kecamatan Sayung terdiri atas lahan sawah yang mencapai luas 2628.85 ha, dan selebihnya adalah lahan kering 5251.15 ha. Menurut penggunaannya, sebagian besar lahan sawah yang digunakan berpengairan tadah hujan 2628.85 ha, pengairan sederhana 0 ha dan setengah tehnis 0 ha.

Pemerintahan
·         Wilayah Administratif
Secara administratif wilayah Kecamatan Sayung terdiri atas 20 desa, 101 Dusun serta 105 RW dan 484 RT. Seluruh desa di Kecamatan Sayung sudah termasuk klasifikasi swasembada. Jumlah perangkat yang telah terisi adalah Kepala Desa sejumlah 20 orang, sekretaris desa 15 orang, kepala dusun 70 orang, kepala urusan 88 orang dan pembantu kaur 66 orang. Tanah Bengkok di Kecamatan Sayung seluas 932.064 Ha atau sekitar 11.82 persen dari luas wilayah. Sementara itu, untuk tanah kas desa terdapat sekitar 4.03 persen dari total luas wilayah Kecamatan Sayung atau seluas 318.027 Ha.

Kependudukan dan Ketenagakerjaan
·         Kependudukan
        Jumlah penduduk Kecamatan Sayung berdasarkan hasil Registrasi Penduduk 2009 adalah sebanyak 92.822 orang terdiri atas 45.555 laki-laki dan 47.267 perempuan. Jumlah penduduk ini turun sebanyak 1.448 orang atau sekitar 1.54 persen dari tahun sebelumnya . secara berurutan jumlah penduduk terbanyak terdapat di Desa Sriwulan dan Kalisari dengan jumlah penduduk masing-masing sebesar 13.310 orang dan 8343 orang. Sedang jumlah penduduk terkecil terdapat di Desa Pilangsari 2432 orang dan Desa Tambakroto 2505 orang.
   
Sosial
·         Pendidikan
        Keberhasilan pendidikan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sarana dan prasarana pendidikan seperti sekolah dan tenaga pendidikan (guru) yang memadai. Pada tahun 2009 jumlah TK ada 26 buah, SD/MI di Kecamatan Sayung ada 56 buah, SLTP/MTs 13 buah dan SLTA 8 buah. Sedang jumlah guru berturut-turut 54 orang guru untuk TK, 347 orang guru untuk SD/MI, 325 orang guru untuk SLTP/MTs dan 205 orang guru untuk SLTA
·         Kesehatan
Sarana kesehatan yang terdapat di Kecamatan Sayung adalah 2 Puskesmas dan 5 puskesmas pembantu, 20 Polindes dan 5 rumah Bersalin, dengan tenaga medis yaitu 21 dokter, 11 paramedis, 27 bidan dan 42 dukun bayi.

dalam studi kependudukan ini , kami mempelajari aspek baik demografi maupun non demografi,
menghitung CDR, CBR, Mo, Mi, dll.. dengan data Sayung dalam angka yang kami peroleh dari BPS Kab. Demak

kami berharap besar tubes kali ini dpat menghasilkan hasil yang maximal :)


Minggu, 15 Mei 2011

POSTER TEKKOM

Poster untuk tugas teknik komunikasi aku nihh..
backgroundnya ambil di  TUMBLR.. >> usaA0XTOcoafe359dy63tu68o1_500.jpg

intinya, we need extra open space for better living
dimana dita butuh lebih banyak ruang terbuka untuk hidup yang lebih baik
contohnya untuk daerah resapan air, agar daerah yg rendah tidak kena banjir,
selain itu untuk menhasilkan O2 lebih banyak, dan masih banyak lagi :)

SURVEY GEOLING

Perencanaan wilayah dan kota merupakan cakupan berbagai ilmu, wawasan dan aspek , mulai dari sosial , ekonomi, politik, budaya, fisik alam atau geografi, dan berbagai ilmu lainnya. Perencanaan dapat diartikan sebagai proses yang berkesinambungan yang melibatkan penetapan keputusan-keputusan tentang alternatif cara penggunaan sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu di masa depan yang tidak dapat dilepaskan dari disiplin ilmu nya. Dan salah satunya adalah disiplin ilmu Geologi Lingkungan, aspek-aspek yang terkait dengan Geologi Lingkungan merupakan kebutuhan minimal fisik dalam perencanaan yaitu : space (ruang), row material (bahan dasar), energi (energy), water supply (cadangan air), waste disposal (buangan limbah). Jika dalam perencanaan atau pemanfaatan tata guna lahan tidak memperhatikan aspek-aspek geologi tersebut, maka bisa mengakibatkan masalah geologi lingkungan seperti tanah longsor, banjir, sesar dan lain-lain.
Geologi Lingkungan sendiri dapat kita artikan sebagai interaksi antara manusia dengan lingkungan geologisnya. Lingkungan geologis tersebut terdiri dari unsur-unsur fisik bumi (batuan, sedimen, tanah dan fluida) dan unsur permukaan bumi, bentang alam serta proses-proses yang mempengaruhinya.
      Dan pada pelajaran geoling ini , saya dan rekan se kelempok mendapat daerah tugu untuk tugas ini. 

berikut dokumentasi perjalanan kita menyusun tugas geologi lingkunga.




Kamis, 14 April 2011

TUGAS INTEPRETASI RUANG

yaaa,
ini salah satu tugas kami dalam studi perencanaan wilayah dan kota.
ini ngejiplak (duplikasi) doang sihh, 
alatnya :
-peta dasar
-kertas transparasi
-kertas kalkir
- pulpen milipen / rotring
-pulpen snowman untuk OHP
-penggaris
-pensilwarna

:))
fungsinya untuk membuat peta tata guna lahan daerah setempat :))

Senin, 04 April 2011

Kotagede Yogyakarta ( TUGAS TEKKOM ) :*

Kotagede
Yogyakarta

            Jika mengunjungi Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, tak lengkap jika tidak mengunjungi Kotagede. Sebuah kawasan yang masi sangat asri akan unsur budaya dan religiusnya ini memiliki banyak potensi, baik potensi sejarah, potensi alam, dan berbagai potensi lainnya.
 Kotagede merupakan kawasan pemukiman kuno yang ada sejak abad 16 M,dan pernah menjadi ibukota Kerajaan Mataram Islam. Kerajaan tersebut terpecah menjadi Kesunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Wilayah Kecamatan Kotagede sebagian merupakan bagian dari bekas Kota Kotagede ditambah dengan daerah sekitarnya. Sedangkan bagian lain dari bekas Kota Kotagede berada di wilayah Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. Kondisi seperti itu kadang-kadang menyulitkan untuk membangun Kotagede dalam konteks sebagai bekas Kota yang masyarakatnya mempunyai kesatuan sosiologis dan antropologis. Sampai sekarang masyarakat bekas Kota Kotagede dalam kegiatan sosial sehari-hari masih sangat solid dalam kesatuan itu.
Sebagai kota tua bekas Ibukota kerajaan, Kota Kotagede merupakan kota warisan (heritage) yang amat berpotensi bagi kemakmuran masyarakatnya. Namun hambatan pembagian wilayah pemerintahan akan terus menjadi permasalahan yang tak pernah dibahas dalam tingkat kemauan politik, kecuali masyarakatnya menghendaki.
Suasana tradisional masih sangat terasa di kota ini, misalnya terlihat di Komplek Masjid Agung Kotagede yang terasa masih seperti di lingkungan Kraton, dimana lengkap dengan pagar batu berelief indah yang mengelilingi masjid, pelataran yang luas dimana terdapat beberapa pohon sawo kecik, serta sebuah Bedug berukuran besar yang umurnya sudah sangat tua, setua Mesjid Agung Kotagede sendiri, selain itu terdapat makam para pendiri kerajaan, pasar tradisional, dan masih banyak lagi hal yang membuat Kotagede terasa begitu nyaman karena unsur tradisionalnya yang sangat melekat.
Berikut adalah tempat tempat spesial yang terkenal dan selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat baik lokal maupun interlokal ;
1.      Pasar Legi Kotagede
Tata kota kerajaan Jawa biasanya menempatkan kraton, alun-alun dan pasar dalam poros selatan - utara. Kitab Nagarakertagama yang ditulis pada masa Kerajaan Majapahit (abad ke-14) menyebutkan bahwa pola ini sudah digunakan pada masa itu. Pasar tradisional yang sudah ada sejak jaman Panembahan Senopati masih aktif hingga kini. Setiap pagilegi dalam kalender Jawa, penjual, pembeli, dan barang dagangan tumpah ruah di pasar ini. Bangunannya memang sudah direhabilitasi, namun posisinya tidak berubah.

2.      Makam Para pendiri Kerajaan Mataram


Kompleks makam para pendiri kerajaan Mataram Islam yang dikelilingi tembok yang tinggi dan kokoh. Gapura ke kompleks makam ini memiliki ciri arsitektur Hindu. Setiap gapura memiliki pintu kayu yang tebal dan dihiasi ukiran yang indah. Beberapa abdi berbusana adat Jawa menjaga kompleks ini 24 jam.
Kita akan melewati 3 gapura sebelum sampai ke gapura terakhir yang menuju bangunan makam. Untuk masuk ke dalam makam, kita harus mengenakan busana adat Jawa (bisa disewa di sana). Pengunjung hanya diperbolehkan masuk ke dalam makam pada Hari Minggu, Senin, Kamis, dan Jumat pukul 08.00 - 16.00.  Tokoh-tokoh penting yang dimakamkan di sini meliputi: Sultan Hadiwiijaya, Ki Gede Pemanahan, Panembahan Senopati, dan keluarganya.
3.      Masjid Kotagede
             

Berkelana ke Kotagede tidak akan lengkap jika tidak berkunjung ke Masjid Kotagede, masjid tertua di Yogyakarta yang masih berada di kompleks makam. Setelah itu tak ada salahnya untuk berjalan kaki menyusuri lorong sempit di balik tembok yang mengelilingi kompleks makam untuk melihat arsitekturnya secara utuh dan kehidupan sehari-hari masyarakat Kotagede.

4.      Rumah Tradisiona : Persis di seberang jalan dari depan kompleks makam, kita bisa melihat sebuah rumah tradisional Jawa. Namun bila berjalan 50 meter ke arah selatan, kita akan melihat sebuah gapura tembok dengan rongga yang rendah dan plakat yang yang bertuliskan "cagar budaya". Di sana terdapat rumah-rumah tradisional Kotagede yang masih terawat baik dan benar-benar berfungsi sebagai rumah tinggal.
5.      Kedhaton
Berjalan ke selatan sedikit lagi, Anda akan melihat 3 Pohon Beringin berada tepat di tengah jalan. Di tengahnya ada bangunan kecil yang menyimpan "watu gilang", sebuah batu hitam berbentuk bujur sangkar yang permukaannya terdapat tulisan yang disusun membentuk lingkaran: ITA MOVENTUR MUNDU S - AINSI VA LE MONDE - Z00 GAAT DE  

WERELD - COSI VAN IL MONDO. Di luar lingkaran itu terdapat tulisan AD ATERN AM MEMORIAM INFELICS - IN FORTUNA CONSOERTES DIGNI VALETE QUIDSTPERIS INSANI VIDETE IGNARI ET RIDETE, CONTEMNITE VOS CONSTEMTU - IGM (In Glorium Maximam).
Dalam bangunan itu juga terdapat "watu cantheng", tiga bola yang terbuat dari batu berwarna kekuning-kuningan. Masyarakat setempat menduga bahwa "bola" batu itu adalah mainan putra Panembahan Senapati. Namun tidak tertutup kemungkinan bahwa benda itu sebenarnya merupakan peluru meriam kuno.
6.      Kerajinan Perak
Selain kota yang penuh sejarah akan kerajaan Mataram, Kotagede ini kerap disebut sebagai Kota perak, karena Kotagede memiliki banyak toko maupun rumah industri yang mengerjakan kerajian perak. Kerajinan inipun memiliki nilai jual yang tinggi, sehingga dapat memajukan perekonomian warga setempat.


                       Itulah macam-macam tempat wisata budaya yang ada di Kotagede Yogyakarta. Kota yang menyimpan banyak sejarah dan potensi yang tinggi untuk tetap menjadi kota favorit di propinsi DIY . Diharapkan kita sebagai warga Indonesia harus mencintai, menjaga, dan melestarikan warisan budaya yang ada.