Pemahaman Kota
Kota merupakan hasil cipta,karsa dan
karya manusia yang peling rumit dan muskil sepanjang sejarah. (Budiharjo,1996
:11)
Kota adalah suatu system
jaringan kehidupan manusia yang memiliki cirri cirri seperti jumlah penduduk
tinggi, strata social ekonomi yang heterogen dan corak yang materialistik. (Koestur,1997). Hal ini dapat
kita liat bahwa kota berbeda dengan desa. Kota memiliki kondisi fisik yang
relatif lebih modern , seperti kondisi sarana dan prasarana yang lengkap,
jaringan transportasi yang kompleks, sektor jasa dan pelayanan yang lengkap,
serta industri yang lebih dominan.
Pemahaman
kota secara analitis dapat dikaji dari tiga sudut pandang , yaitu secara fisik,
sosial dan ekonomi.
·
Kota
secara fisik :
Kota merupakan komunitas
dari area area terbangun yang terletak saling berdekatan, yang meluas dari
pusatnya hingga ke daerah pinggiran. Kota merupakan suatu ruang dimana ada
bukit, daratan, topografi, tanah, batu batuan ,dan air serta bangunan bangunan sebagai tempat
perlindungan manusia dalam bertahan hidup, fasilitas bangunan selain rumah
sepertio jembatan, jaringan utilitas umum, fasilitas umum dan sosial, jalur
jalur transportasi dan utilitas kota yang merupakan pembentuk pola penggunaan
lahan di kota dan yang paling penting euang terbuka dan vegetasi kota.
·
Kota
secara sosial:
Kota merupakan tempat
aktivitas bagi sekelompok orang untuk bersosialisasi, menambah potensinya,
berproduktifitas serta kegiatan dositif lainnya. Masyarakat atau penduduk
adalah unsure utama yang paling berpengaruh dalam aktifitas suatu kota, seperti
kebutuhan akan pekerjaan, tempat tinggal, biaya terjangkau, pendidikan sesuai
serta penyelesaian masalah masalah social seperti kemiskinan, kejahatan, lokasi
kumuh, dan lain lainnya.
·
Kota
secara ekonomi :
Sebagai makluk social dan
individu kita harus menjadi insane yang produktif, dalam artian kita harus bisa
menghasilkan penghasilan yang cukup melelui produksi barang dan jasa untuk
melanjutkan hidup kita dan juga untuk keberlangsungan hidup kota yang kita
tinggali. Secara umum ekonomi perkotaan dapat dibagi menjadi 3 bagian yang
mewarnai aktifitas ekonomi kota, yakni :
1. Ekonomi Pemerintahan yang meliputi
pelaksanaan pemerintahan kota sebagaimana terlihat pada anggaran pendapatan dan
belanja departemen pelaksananya. Ekonomi kota harus mampu menghidupi dan
memenuhi kebutuhan pertumbuhan kota yang terutama disebabkan oleh perkembangan
teknologi dan perubahan keadaan.
2. Ekonomi Swasta yang terdiri berbagai
macam kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan swasta, mulai industry ,
komersial yang besar hingga usaha perseorangan yang menyediakan segala bentuk
barang / produk dan jasa. Sebagian besar pengembangan lahan di kota didominasi
oleh ekonomi swasta. Kecuali daerah untuk transportasi umum, tanaman dan lahan
lainnya milik pemerintah. Swasta merupakan unsure penting begi perkotaan yang merupakan sumber
dukungan financial bagi usaha usaha baru yang beresiko tingggi.
3. Ekonomi Khusus yang terdiri dari
bermacam macam organisasi nirbala, organisasi yang berkerja secara sukarela,
bebas pajak, yang semuanya bukan diselenggarakan oleh pihak pemerintah maupun
swasta untuk mencari keuntungan. Badan
badan seperti ini merupakan unsure penting bagi kota secara social terutama
dalam memberikan bantuan, bimbingan dalam bentuk jasa yang tidak diberikan oleh
pemerintah atau lembaga lain yang biasanya mencari keuntungan.
Dari pendekatan tersebut dapat
ditarik kesimpulan atau rangkuman dari aspek aspek perkotaan adalah bahwa kota
merupakan sekumpulan bangunan dan orang yang beraktifitas dengan ketentuan dan
kriteria tertentu dan kepastian hukum.
Bangunan bangunan merupakan lambing
atau simbol fisik atau ruang untuk menampung, sedangkan orang orang dapat
diartikan sebagai aktifitas yang ada pada siuatu kotadan merupakan nyawa dari
suatu kota.
Dengan demikian kota cenderung
sebagai kawasan hunian skala besar, tempat kerja dan tinggal penduduknya dengan
intensitas tinggi dan tempat berbagai pelayanan umum [Marbun,1992:17]
Kota juga tidak dapat berdiri
sendiri, tetapi terkait dengan wilayah sekitar, untuk ini dibutuhkan
keterpaduan pembangunan secara spasial. Selanjutnya berkembangnya suatu kota
juga menyangkut beberapa daerah dengan wewenang otonomi yang berbeda.
Dibutuhkan keterpaduan antar berbagai wewenang terkait, missal pemda kota
dengan pemda kota lain / kabupaten propinsi ataupun pemerintah pusat.
Sedangkan untuk kesejahteraan manusia
yang mendiami suatu kota secara
keseluruhan dibutuhkan pembangunan kota. Maka dituntut pembangunan yang
berkelanjutan dibidang social sosial , budaya , politik. Pembangunan ini
memungkinkan kota tidak saja menjadi lokasi yang ideal untuk bekerja, tempat
tinggal, berekreasi, belajar dst. Tetapi fasilitas dan pelayanan yang tersedia
tersebut terutama harus terjangkau serta memenuhi kebutuhan masyarakat dengan
berbagai latar belakang sosial ekonomi, seperti kaya dengan miskin, tua dengan
muda , laki-laki dangan perempuan, pendatang dan masyarakat lokal, berbagai
etnik dan sebagainya. Pusat-pusat pemukiman yang mencerminkan budaya suatu
etnik tertentu harus dimungkinkan untuk memperkaya terwujudnya kota untuk
bersama.
Kota terdiri kurang lebih 70% pemukiman dan dalam perkembangannya, pertumbuhan kota
lebih banyak disebabkan karena adanya migrasi penduduk dari desa ke kota. Tumbuh
dan kembangnya penduduk semakin besar diperkotaan menyebabkan kebutuhan ruang
untuk pemukiman dan aktifitas lainnya menjadi semakin meningkat maka sisanya
kurang lebih 30% dari kota area public seperti sumberdaya alam dan sumber daya
buatan seperti bangunan bangunan umum. Oleh karena itu, diperlukan pemanfaatan
ruang kota yang seefisien mungkin.
Maka
dapat disimpulkan bahwa Kota memiliki 3 unsur penting dalam kehidupan, yakni :
1.
Faktor
Fisik / faktor alam [SUMBER DAYA ALAM]
2.
Faktor
Ekonomi ,sosial, budaya [SUMBER DAYA
MANUSIA]
3.
Faktor Bangunan / Infrastuktur
[SUMBER DAYA BUATAN] terdiri dari Privat
Space dan Public Space
Dengan tingginya dinamika
globalisasi ekonomi maka keunggulan komparatif yang ada pada suatu kota harus
diupayakan menjadi keunggulan kompetitif, yakni bagaimana memanfaatkan Sumber
Daya Alam (SDA) , Sumber Daya Manusia (SDM) , serta Sumber Daya Buatan (SDB)
yang ada menjadi produk fasilitas /jasa pelayanan yang tidak saja lebih baik,
tapi terutama berbeda dengan yang lain sehingga mempunyai nilai daya saing yang
tinggi dan menjadi persaingan global.